Penyelenggaraan “Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial 2025” di SMAN 1 Rogojampi, Banyuwangi, menandai langkah maju dalam implementasi kurikulum digital nasional. Pelatihan yang berlangsung dari 9 hingga 13 Juli 2025 ini bertujuan membekali guru-guru SMA/SMK se-Kabupaten Banyuwangi dengan kemampuan mengajar koding dan Kecerdasan Artifisial.Pelatihan Guru untuk Kurikulum Digital LPD Yayasan Pinbuk Indonesia bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Banyuwangi menyelenggarakan pelatihan ini sebagai tindak lanjut arahan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Langkah ini diambil untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital dengan membekali mereka kemampuan berpikir komputasional, seperti yang disampaikan oleh Agung dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.Narasumber Akhlis Munazilin menekankan bahwa pembelajaran koding dan Kecerdasan Artifisial bukan hanya pengenalan teknologi, melainkan pengembangan pola pikir logis, kritis, dan inovatif. Sementara itu, Mohammad Sulhan memberikan sesi praktik pemanfaatan Kecerdasan Artifisial dalam pembelajaran, termasuk cara membuat konten kreatif menggunakan berbagai tools Kecerdasan Artifisial. Peserta pelatihan juga memahami konsep dasar koding dan Kecerdasan Artifisial, dampak positif dan negatif teknologi dalam pendidikan, serta strategi integrasi profil lulusan.SMAN 1 Rogojampi Siap Terapkan Koding dan Kecerdasan Artifisial Sebagai tuan rumah pelatihan, SMAN 1 Rogojampi akan menjadi salah satu sekolah garda terdepan dalam menerapkan mata pelajaran koding dan kecerdasan artifisial. Vendri Prasetya, S.Pd., salah satu guru dari SMAN 1 Rogojampi, turut berpartisipasi dalam pelatihan ini, siap membawa pulang ilmu dan pengalaman untuk diimplementasikan di sekolah. Seluruh peserta diwajibkan membawa laptop untuk mendukung simulasi dan praktik langsung penggunaan platform digital.Pelatihan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi para guru dalam mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi di sekolah masing-masing, memberikan manfaat bagi peserta dan sistem pendidikan di Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan. Panitia berharap program serupa dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan di masa mendatang.
